Ketaatankepada Ulil Amri (Pemimpin) merupakan suatu kewajiban umat, selama tidak bertentangan dengan nash yang zahir. Adapun masalah ibadah, maka semua persoalan haruslah didasarkan kepada ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya. Ketaatan kepada Ulil Amri atau Pemimpin sifatnya kondisional (tidak mutlak), karena betapa pun hebatnya Ulil Amri itu Berharap hanya kepada Allah SWT, tak akan membuat kita kecewa. Lain halnya, ketika kita menggantungkan harapan kepada manusia, kecewa dan hancur mungkin saja terjadi. Sebagaimana kata-kata Ali bin Abi Thalib yang mengatakan, "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada Al'Izz bin Abdis Salam berkata : "Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan semata-mata karena Allah. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya". Al Harawi mengatakan : "Ikhlas ialah, membersihkan amal dari setiap noda.". Barangsiapa yang taat kepada Rasul, maka sungguh dia telah taat kepada Allah." (QS. An-Nisa[4]: 80) Ini semua menggambarkan kepada kita tentang keharusan mentaati Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang itu merupakan inti dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri. Berikutini cara buktikan cinta yang Allah beberkan dalam Al Quran: 1. Bersegera melakukan perbuatan baik. Orang yang sungguh cinta pada Allah akan bersegera dalam melakukan kebaikan, tidak menunda-nunda apalagi menangguhkan perbuatan baik. "Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan JZgv27.

bagaimana cara menunjukan ketaatan kepada allah swt