VideoBokep Jilbab Mesum Di Kelas Lagi Viral | Foto Memek, Nonton film bokep,bokep barat,film bokep barat,video bokep,video bokep barat, video ngentot barat,film bokep full movie,film bokep terbaru,bokep terupdate, nonton bokep indo viral ,western,bokep harian 2020, bokep siswa sma,video,videobacol fun,bokep kakek sugiono,bokep ngentot memek gede, MEMEK MONTOK ABG, bokep tante hot indo, cerita CeritaDewasa Ngewek Dengan Tante Di Depan Rumah - Setelah 10thn menjalanì rmh tangga dan telah dìkarunìaì 2 anAk, tentunya kadang tìmbul kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna kehìdupan kamì yang terbuka, kamì dapat mengatasì rasa jenuh ìtu termasuk dalam urusan sex tentunya. togel indonesia. Awal darì segalanya adalah cerìta Homepage/ CERITA MESUM / Cerita Dewasa ML Bersama Ibu Kandung. Hari-hari tanpa suamiku, hanya aku dan anakku tinggal di rumah kami. Aku sibuk sebagai ketua pengajian ibu-ibu dan memberikan ceramah kecil-kecilan setiap ada arisan di komplek rumahku ini. Roni aktif sebagai remaja masjid di masji Baroq dekat rumah. Anakitu memanggilku Mbak maklum dia masih SMP dan usinya pun masih 14 tahun. Wajahnya, perilakunya persis bapaknya, nilai kesopanannya agak kurang bila dibanding dengan anak-anak di kampungku. togel hongkong. Maklumlah ia adalah anak pejabat tinggi. Jam 21.00 bapaknya telepon, meminta Alex (sebut saja nama anak itu begitu) untuk tidur di rumah CeritaPanas Perawan Desa - Berawal pada saat kami baru pindah mengisi rumah baru di kawasan Bogor Selatan. Pada saat itu kami baru mengisi rumah kurang lebih 1 bulan istriku mengeluh kesepian. Karena rumah sekitar kami masih banyak yang kosong dan harus mengurus 2 anak lelaki kami yang memang sedang bandel-bandelnya. PELuGrQ. Cerita mesum Nana, 29 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak 3 dan 5 tahun suaminya, Boby, 36 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Nana sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat. Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi Boby yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks mereka tinggal. Nana pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Herman dalam hati Nana karena dia sangat mencintai suaminya. Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Nana tentang cinta..Suatu siang, Nana sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Nana langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Nana terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Nana langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Surya, anak tetangga depan rumah Nana kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Nana sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Surya langsung lari ke arah Nana.“Kenapa tante?” tanya Surya. “Aduh, lutut saya luka karena jatuh, Sur…” ujar Nana sambil meringis. “Bantu saya berdiri, Sur…” kata Nana. “Iya tante,” kata Surya sambil memegang tangan Nana dan dibimbingnya bediri. “Sur, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Nana. “Iya tante,” kata Surya sambil segera menghampiri anak-anak Nana segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Surya mengantarkan anak-anak Nana ke rumahnya, Nana sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.“Ada obat merah tidak, tante?” tanya Surya. “Ada di dalam, Sur,” kata Nana. “Kita ke dalam saja…” kata Nana lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.“Ma, Dono ngantuk,” kata anaknya kepada Nana. “Tunggu sebentar ya, Sur. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,” kata Nana sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anak-anaknya ke kamar mengantar mereka tidur, Nana kembali ke tengah rumah.“Mana obat merahnya, tante?” tanya Surya. “Di atas sana, Sur…” kata Nana sambil menunjuk kotak segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Surya segera kembali dan mulai mengobati lutut Nana.“Maaf ya, tante.. Saya lancang,” kata Surya. “Tidak apa-apa kok, Sur. Tante senang ada yang menolong,” kata Nana sambil mulai memegang lutut Nana dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.“Aduh, perih…” kata Nana sambil agak menggerakkan bersamaan rok Nana agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Surya. Surya terkesiap melihatnya. Tapi Surya pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus Nana menggoda mata Surya untuk melirik walau kadang-kadang. Hati Surya agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Nana. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Nana memakai celana biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Nana sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Nana sangat jelas terlihat. Nana sepertinya sadar kalau mata Surya sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Nana merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Surya sepertinya terkesima dengan sikap Nana tersebut. Surya menjadi malu sendiri..“Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata Surya. “Iya, terima kasih,” kata Nana sambil tersenyum. “Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Nana lagi sambil tetap 16 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Nana. Masih duduk di bangku SMK kelas 1. Seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Surya adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.“Kenapa kamu nunduk terus, Sur?” tanya Nana. “Tidak apa-apa, tante…” ujar Surya sambil sekilas menatap mata Nana lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu. “Ayo, ada apa?” tanya Nana lagi sambil tersenyum. “Anu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Surya sambil tetap menunduk. “Lihat apa?” tanya Nana pura-pura tidak mengerti. “Lihat.. Mm.. Lihat ini tante,” kata Surya sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Nana tersenyum mendengarnya. “Tidak apa-apa kok, Wan,” kata Nana. “Kan hanya melihat.. Bukan memegang,” kata Nana lagi sambil tetap tersenyum. “Lagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,” kata Nana lagi sambil tetap tersenyum. “Kamu kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,” kata Nana. “Benar tante tidak marah?” tanya Surya sambil menatap menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. Surya pun jadi ikut tersenyum.“Tante sangat cantik kalau tersenyum,” kata Surya mulai berani. “Ihh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayu…” kata Nana. “Saya berkata jujur loh, tante,” kata Surya lagi. “Kamu sudah makan, Sur?” tanya Nana. “Belum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata Surya. “Makan disini saja, ya.. Temani saya makan siang,” ajak Nana. “Baik tante, terima kasih,” kata menikmati makan siang di meja makan bulat kecil. Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Surya menyentuh kaki Nana. Surya kaget, lalu segera menarik kakinya.“Maaf tante, saya tidak sengaja,” kata Surya. “Tidak apa-apa kok, Sur…” kata Nana sambil matanya nenatap Surya dengan pandangan yang kaki Surya menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Nana merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Nana merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Surya terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..“Kamu sudah punya pacar, Sur?” tanya Nana sambil menatap Surya. “Belum tante,” kata Surya sambil tersenyum. “Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Surya lagi sambil tetap tersenyum. Nana pun ikut tersenyum. “Pernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Nana lagi. “Keinginan apa tante?” tanya Surya. Nana tersenyum. “Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicara…” kata makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.“Kamu ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?” tanya Nana. “Tidak ada, tante,” kata Surya. “Tadi tante mau tanya apa?” kata Surya penasaran. “Begini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Nana. “Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Nana lagi. “Kamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Nana lagi. “Iya, tante,” kata Surya. “Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi…” kata Nana sambil tersenyum. “Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,” kata Surya tanpa ragu. “Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Nana lagi. Surya agak ragu untuk menjawab. “Ayolah…” kata Nana sambil memegang tangan Surya. Tangan Surya bergetar.. Nana tersenyum. “Mm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Surya dengan nafas tersendat. “Oh, ya? Di VCD itu kamu lihat apa saja,” kata Nana pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Surya yang terus gemetar. “Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Surya. “Begituan apa?” tanya Nana lagi. “Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.“Kamu suka tidak film begitu?” tanya Nana. “Iya suka, tante?” kata Surya sambil menunduk. “Mau coba seperti di film, tidak?” kata diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Nana mendekatkan tubuhnya ke tubuh Surya. Wajahnya di dekatkan ke wajah Surya.“Mau tidak?” tanya Nana setengah tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Nana membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Surya. Surya tetap diam dan makin gemetar. Nana terus menciumi wajah Surya, lalu akhirnya dilumatnya bibir Surya.. Lama-lama Surya mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Nana.“Masukkan tangan kamu ke sini…” kata Nana dengan nafas memburu sambil memegang tangan Surya dan mengarahkannya ke dalam baju Nana. “Masukkan tangan kamu ke dalam BH saya, Sur.. Pegang buah dada saya,” kata nana sambil tangannya meremas kontol Surya dari luar tangan Surya sudah masuk ke dalam BH nana dan mulai meremas-remas buah dada Nana.“Mmhh.. Terus sayang…” kata Nana. “Tangan saya pegal, tante…” kata Surya polos. “Uhh.. Kita pindah ke kamar, yuk…” ajak Nana sambil menarik tangan Surya. Sesampainya di dalam kamar.. “Buka pakaian kamu, Sur…” ujar Nana pun melepas seluruh pakaiannya sendiri. “Iya, tante…” kata setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Surya terkesima melihat tubuh telanjang Nana. Seumur-umur Surya, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Kontol Surya langsung tegang dan tegak.“Naik sini, Sur…” kata Nana. “Iya, tante…” kata Surya. “Sini naik ke atas tubuh saya…” kata Nana sambil mengangkangkan segera menaiki tubuh telanjang Nana. Nana langsung melumat bibir Surya dan Surya langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Surya meremas buah dada Nana yang tidak terlalu besar. Sementara kontol Surya sesekali mengenai belahan memek Nana.“Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” desah Nana sambil memegang tangan Surya yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya. “Ohh.. Sshh…” kata Nana. Surya pun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Nana. “Sur, jilati memek ya, sayang…” pinta Nana. “Tapi saya tidak tahu caranya, tante,” kata Surya polos.“Sekarang dekatkan saja wajah kamu ke memek, lalu kamu jilati belahannya…” kata Nana setengah memaksa dengan menekan kepala Surya ke arah langsung menuruti permintaan Nana. Dijilatinya belahan memek Nana sampai tubuh Nana mengejang menahan nikmat.“Ohh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayang…” desah Nana sambil meremas kepala Surya. “Sur, kamu jilati bagian atas sini…” kata Nana sambil jarinya mengelus lidah Surya menjilati habis kelentit Nana.. Nana kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.“Teruss.. Sshh.. Ohh…” desah Nana sambil badannya semakin rapat menjepit kepala Surya. Sementara tangannya semakin menekan kepala Surya ke memeknya. Tak lama..“Ohh…” desah Nana panjang. Nana orgasme. “Sudah, Sur.. Naik sini,” kata lalu menaiki tubuh Nana. Nana lalu mengelap mulut Surya yang basah oleh cairan memeknya. Nana tersenyum, lalu mengecup bibir Surya.“Mau tidak kontol kamu saya hisap,” kata Nana. “Mau tante,” kata Surya bersemangat. “Bangkitlah.. Sinikan kontol kamu,” kata Nana sambil tangannya meraih kontol Surya yang tegang dan lalu mengangkangi wajah Nana. Nana segera mengulum kontol Surya. Tidak hanya itu, kontol Surya lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Surya tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.“Ohh.. Tantee.. Enaakk…” jerit kecil Surya sambil memompa kontolnya di mulut Nana. “Masukkin ke memek,ya sayang…” kata Nana setelah dia beberapa lama menghisap kontol lalu mengangkangi Nana. Sementara tangan Nana memegang dan membimbing kontol Surya ke lubang memeknya.“Ayo tekan sedikit, sayang…” kata berusaha menekan kontolnya ke lubang memek Nana sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Surya berhasil masuk dan mulai memompa memek Nana. Surya merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang kontolnya.“Bagaimana rasanya, Sur?” tanya Nana sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya. “Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kata Surya tersendat sambil memompa kontolnya keluar masuk memek tersenyum.. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, tiba-tiba tubuh Surya mengejang. Gerakannya makin cepat. Nana karena sudah mengerti langsung meremas pantat Surya dan menekankannya ke memeknya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..“Ohh.. Hohh…” desah Surya. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Nana. “Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya tante Nana sambil memeluk Surya. “Sangat enak, tante…” kata saat itu Surya sering datang ke rumah Tante Nana jika sedang sepi dan minta jatah lagi. Kisah Desah - Cerita dewasa ngentot dengan pembantu ini, di mulai ketika aku mengalami kesusahan ketika menerima tamu di apartement baruku, dan melihat hal ini akhirnya aku meminta bantuan seorang cewek yang kebetulan sudah aku kenal lama untuk mencarikan pembantu. Namun yang di tugaskan mencarikan pembantu malah menawarkan dirinya untuk menjadi pembantu di apartementku tersebut dan tanpa pikir panjang aku terima saja di sebagai pembantu apertement DominoQQ, BandarQ, Bandar Sakong, Dominobet, Situs Poker Online Terpercaya di IndonesiaDari sinilah di mulai cerita dewasa tersebut ketika suatu siang aku hendak mengecek persiapan untuk menjamu teman-temanku di apertement aku mendengar suara aneh seperti seorang wanita yang sedang masturbasi, dan ternyata suara itu adalah Terry Maharani pembantuku anak desa tersebut, dan berikut cerita panas lengkapnyaKira-kira empat bulan lalu, aku pindah dari rumah kontrakanku ke rumah yang aku beli. Rumah yang baru ini hanya beda dua blok dari rumah kontrakanku. Selain rumah aku pun mampu membeli sebuah apartemen yang juga masih di lingkungan aku tinggal, dari rumahku sekarang jaraknya 3 km. Selama aku tinggal di rumah kontrakan, aku mengenal seorang pembantu rumah tangga, sebut saja Terry Maharani/Teti. Cerita DewasaDia juga pelayan di toko milik majikannya, jadi setiap aku atau istriku belanja, Teti-lah yang melayani kami. Dia seorang gadis desa, kulit tubuhnya hitam manis namun bodinya seksi untuk ukuran seorang pembantu rumah tangga di daerah kami tinggal, jadi dia sering digoda oleh para supir dan pembantu laki-laki, tapi aku yang bisa mencicipi kehangatan tubuhnya. Inilah yang kualami dari 3 bulan lalu sampai saat hari ketika aku mau ambil laundry di rumah majikan Teti dan kebetulan dia sendiri yang melayaniku.“Teti, bisa tolong saya cariin pembantu…”“Untuk di rumah Bapak…?”“Untuk di apartemen saya, nanti saya gaji 1 juta.”“Wah gede tuh Pak, yach nanti Teti cariin… kabarnya minggu depan ya Pak.”“Ok deh, makasih yah ini uang untuk kamu, jasa cariin pembantu…”“Wah.. banyak amat Pak, makasih deh..”Kutinggal Teti setelah kuberi 500 ribu untuk mencarikan pembantu untuk apartemenku, aku sangat perlu pembantu karena banyak tamu dan client-ku yang sering datang ke apartemenku dan aku juga tidak pernah memberitahukan apartemenku pada istriku sendiri, jadi sering kewalahan melayani hari kemudian, mobilku dicegat Teti ketika melintas di depan rumah majikannya.“Malam Pak…”“Gimana Teti, sudah dapat apa belum temen kamu?”“Pak, saya aja deh.. habis gajinya lumayan untuk kirim-kirim ke kampung.”“Loh, nanti Ibu Rini, marah kalau kamu ikut saya.”“Nggak.. apa-apa deh Pak, nanti saya yang bilang sama Ibu.”“Ya, sudah kalau ini keputusanmu, besok pagi kamu saya jemput di ujung jalan sini lalu kita ke apartemen.”“Ok… Pak.”Keesokan pagi kujemput Teti di ujung jalan dan kuantarkan ke apartemenku. Begitu sampai Teti terlihat bingung karena istriku tidak mengetahui atas keberadaan apartemenku.“Tugas saya apa Pak…?”“Kamu hanya jaga apartemen ini, ini kunci kamu pegang satu, saya satu dan ini uang, kamu belanja dan masak yang enak untuk lusa karena temen-temen saya mau main ke sini.”“Baik Pak…”Dengan perasaan agak tenang kutinggalkan Teti, aku senang karena kalau ada tamu aku tidak akan capai lagi karena sudah ada Teti yang membantuku di apartemen. DominoQQKeesokannya sepulang kantor, aku mampir ke apartemen untuk mengecek persiapan untuk acara besok, tapi aku jadi agak cemas ketika pintu apartemen kuketuk berkali-kali tidak ada jawaban dari dalam. Pikiranku khawatir atas diri Teti kalau ada apa-apa, tapi ketika kubuka pintu dan aku masuk ke dalam apartemenku terdengar suara dari kamar mandiku yang pintunya terbuka sedikit. Kuintip dari sela pintu kamar mandi dan terlihatlah dengan jelas pemandangan yang membuat diriku terangsang. Teti sedang mengguyur badannya yang hitam manis di bawah shower, satu tangannya mengusap payudaranya dengan busa sabun sedangkan satu kakinya diangkat ke closet dimana tangan satunya sedang membersihkan selangkangannya dengan yang luar biasa indah membuat nafsu birahiku meningkat dan kuintip lagi, kali ini Teti menghadap ke arah pintu dimana tangannya sedang meremas-remas payudaranya yang ranum terbungkus kulit sawo matang dan putingnya sesekali dipijatnya, sedangkan bulu-bulu halus menutupi liang vaginanya diusap oleh tangannya yang lain, hal ini membuat dia merem-melek. Pemandangan seorang gadis kira-kira 19 tahun dengan lekuk tubuh yang montok nan seksi, payudara yang ranum dihiasi puting coklat dan liang vagina yang menonjol ditutupi bulu halus sedang dibasahi air dan sabun membuat nafsu birahi makin meningkat dan tentu saja batangku mulai mendesak dari balik celana nafsuku mulai berontak dengan cepat kutanggalkan seluruh pakaian kerjaku di atas sofa, dengan perlahan kubuka pintu kamar mandiku, Teti yang sudah kembali membelakangiku, perlahan kudekati Teti yang membasuh sabun di bawah shower. Secara tiba-tiba tubuhnya kupeluk dan kuciumi leher dan punggungnya. Teti yang terkaget-kaget berusaha melepaskan tanganku dari tubuhnya. “Akh.. jangan Pak.. jangan.. tolong Pak…” Karena tenaganya lemah sementara aku yang makin bernafsu, akhirnya Teti melemaskan tenaganya sendiri karena kalah tenaga dariku. Bibir tebal dan merekah sudah kulumatkan dengan bibirku, tanganku yang satu membekap tubuhnya sambil menggerayangi payudaranya, sedangkan tanganku yang satunya telah mendarat di pangkal pahanya, vaginanya pun sudah kuremas.“Ahhh.. ahhh.. . jangan.. Pak…”“Tenang sayang.. nanti juga enak…”Aku yang sudah makin buas menggerayangi tubuhnya bertubi-tubi membuat Teti mengalah dan Teti pun membalas dengan memasukkan lidahnya ke mulutku sehingga lidah kami bertautan, Teti pun mulai menggelinjang di saat jariku kumasukan ke liang vaginanya. “Arghh.. arghh… enak.. Pak.. argh…” Tubuh Teti kubalik ke arahku dan kutempelkan pada dinding di bawah shower yang membasahi tubuh kami. Setelah mulut dan lehernya, dengan makin ke bawah kujilati akhirnya payudaranya kutemukan juga, langsung kuhisap kukenyot, putingnya kugigit. Payudaranya kenyal sekali seperti busa. Teti makin menggelinjang karena tanganku masih merambah liang vaginanya. “Argh.. akkkhh… akhh… terus.. Pak… enak… terus…” Aku pun mulai turun ke bawah setelah payudara, aku menjilati seluruh tubuhnya, badan, perut dan sampailah ke selangkangannya dimana aku sudah jongkok sehingga bulu halus yang menutupi vaginanya persis di hadapanku, bau harum tercium dari pun kagum karena Teti merawat vaginanya sebaik-baiknya. Bulu halus yang menutupi vaginanya kubersihkan dan kumulai menjilati liang vaginanya. “Ssshh.. sshh.. argh.. aghh… aw… sshhh.. trus… Pak.. sshh… aakkkhh…” Aku makin kagum pada Teti yang telah merawat vaginanya karena selain bau harum, vagina Teti yang masih perawan karena liangnya masih rapat, rasanya pun sangat menyegarkan dan manis rasa vagina Teti. Jariku mulai kucoba dengan sesekali masuk liang vagina Teti diselingi oleh lidahku. Rasa manis vagina Teti yang tiada habisnya membuatku makin menusukkan lidahku makin ke dalam sehingga menyentuh klitorisnya yang dari sana rasa manis itu berasal. Teti pun makin menggelinjang dan meronta-ronta keenakan tapi tangannya malah menekan kepalaku supaya tidak melepaskan lidahku dari vaginanya.“Auwwwhhh… aahhh… terus.. sedappp… Pakkkh…”“Teti… vaginamu sedap sekali… kalau begini… setiap malam aku pingin begini terus…”“Mmm.. yah.. Pak.. terus.. Pak… oohhh…”Teti makin menjerit keenakan dan menggelinjang karena lidahku kupelintir ke dalam vaginanya untuk menyedot klitorisnya. Setelah hampir 30 menit vagina Teti kusedot-sedot, keluarlah cairan putih kental dan manis serta menyegarkan membanjiri vagina Teti, dan dengan cepat kujilat habis cairan itu yang rasanya sangat sedap dan menyegarkan badan. Cerita Mesum“Ooohhh… ough… arghhh… sshh.. Pak, Teti… keluar.. nihhh… aahhh… sshh…”“Yar… cairanmu… mmmhh… sedap.. sayang… boleh.. saya masukin sekarang… batang saya ke vagina kamu? mmhh.. gimana sayang…”“Hmmm… boleh Pak.. asal.. Ibu nggak tahu…”Teti pun lemas tak berdaya setelah cairan yang keluar dari vaginanya banyak sekali tapi dia seakan siap untuk dimasuki vaginanya oleh batangku karena dia menyender dinding kamar mandi tapi kakinya direnggangkan. Aku pun langsung mendempetnya dan mengatur posisi batangku pada liang vaginanya. Setelah batangku tepat di liang vaginanya yang hangat, dengan jariku kubuka vaginanya dan mencoba menekan batangku untuk masuk vaginanya yang masih rapat.“Ohhh… Teti.. vaginamu rapat sekali, hangat deh rasanya… saya jadi makin suka nih…”“Mmmmhh… mhhh.. Pak.. perih.. Pak… sakit…”“Sabar.. sayang.. nanti juga enak kok, sabar ya…”Berulang kali kucoba menekan batangku memasuki vagina Teti yang masih perawan dan Teti pun hanya menjerit kesakitan, setelah hampir 15 kali aku tekan keluar-masuk batangku akhirnya masuk juga ke dalam vagina Teti walaupun hanya masuk setengahnya saja. Tapi rasa hangat dari dalam vagina Teti sangat mengasyikan dimana belum pernah aku merasakan vagina yang hangat melebihi kehangatan vagina Teti membuatku makin cepat saja menggoyangkan batangku maju-mundur di dalam vagina Teti.“Teti, vaginamu hangat sekali, batangku rasanya di-steam-up sama vaginamu…”“Iya.. Pak, tapi masih perih Pak…”“Sabar ya sayang…”Kukecup bibirnya untuk menahan rasa perih vagina Teti yang masih rapat alias perawan sedang dimasuki batangku yang besarnya 29 cm dan berdiameter 5 cm, wajar saja kalau Teti menjerit kesakitan. Payudaranya pun sudah menjadi bulan-bulanan mulutku, kujilat, kukenyot, kusedot dan kugigit putingnya. “Ahh.. ahhh.. aah.. aww… Pak… iya Pak.. enak deh.. rasanya ada yang nyundul ke dalam memek Teti.. aahh…” Teti yang sudah merasakan kenikmatan ikut juga menggoyangkan pinggulnya maju-mundur mengikuti iramaku. Hal ini membuatku merasa menemukan kenikmatan tiada tara dan membuat makin masuk lagi batangku ke dalam vaginanya yang sudah makin batangku berkali-kali hingga rasanya menembus hingga ke perutnya dimana Teti hanya bisa memejamkan mata saja menahan hujaman batangku berkali-kali. Air pancuran masih membasahi tubuh kami membuatku makin giat menekan batangku lebih ke dalam lagi. Muka Teti yang basah oleh air shower membuat tubuh hitam manis itu makin mengkilat sehingga membuat nafsuku bertambah yaitu dengan menciumi pipinya dan bibirnya yang merekah. Lidahku kumasukan dalam mulutnya dan membuat lidah kami bertautan, Teti pun membalas dengan menyedot lidahku membuat kami makin bernafsu. “Mmmhh… mmmhhh… Pak.. batangnya nikmat sekali, Teti jadi.. mmauu… tiap malam seperti ini.. aaakh… aakkhh.. Paaakkhh.. Teti keeluuaarrr.. nniihh…” Cerita SexAkhirnya bobol juga pertahanan Teti setelah hampir satu jam dia menahan seranganku dimana dari dalam vaginanya mengeluarkan cairan kental yang membasahi batangku yang masih terbenam di dalam vaginanya, tapi rupanya selain cairan, ada darah segar yang menetes dari vaginanya dan membasahi pahanya dan terus mengalir terbawa air shower sampai ke lantai kamar mandi dan lemaslah tubuhnya, dengan cepat kutahan tubuhnya supaya tidak jatuh. Sementara aku yang masih segar bugar dan bersemangat tanpa melihat keadaan Teti, dimana batangku yang masih tertancap di vaginanya. Kuputar tubuhnya sehingga posisinya doggy style, tangannya kutuntun untuk meraih kran shower, sekarang kusodok dari belakang. Pantatnya yang padat dan kenyal bergoyang-goyang mengikuti irama batangku yang keluar-masuk vaginanya dari Teti makin terasa hangat setelah mengeluarkan cairan kental dan membuat batangku terasa lebih diperas-peras dalam vaginanya. Hal itu membuatku merasakan nikmat yang sangat sehingga aku pun memejamkan mata dan melenguh. “Ohhh… ohhh.. Yar.. vaginamu sedap sekali, baru kali ini aku merasakan nikmat yang sangat luar biasa… aakkh.. aakkhh… sshhh…” Yarmi tidak memberi komentar apa-apa karena tubuhnya hanya bertahan saja menerima sodokan batangku ke vaginanya, dia hanya memegangi kran saja. Satu jam kemudian meledaklah pertahanan Teti untuk kedua kalinya dimana dia mengerang, tubuhnya pun makin merosot ke bawah dan cairan kental dengan derasnya membasahi batangku yang masih terbenam di vaginanya. “Akhhh… aakkhh… Pak… Pakkhh… nikmattthhh…”Setelah tubuhnya mengelepar dan selang 15 menit kemudian gantian tubuhku yang mengejang dan meledaklah cairan kental dari batangku dan membasahi liang vagina Teti dan muncrat ke rahim Teti, yang disusul dengan lemasnya tubuhku ke arah Teti yang hanya berpegang pada kran sehingga kami terpeleset dan hampir jatuh di bawah shower kamar mandi. Batangku yang sudah lepas dari vagina Teti dan masih menetes cairan dari batangku, dengan sisa tenaga kugendong tubuh Teti dan kami keluar dari kamar mandi menuju kamar tidur dan langsung ambruk ke tempat tidurku secara terbangun sekitar jam malam, itupun karena batangku sedang dikecup oleh Teti yang sedang membersihkan sisa-sisa cairan yang masih melekat pada batangku, Teti layak anak kecil menjilati es loli. Aku usap kepalanya dengan lembut. Setelah agak kering Teti bergeser sehingga muka kami berhadapan. Dia pun menciumi pipi dan bibirku. Cerita Panas“Pak.. Teti puas deh… batang Bapak nikmat sekali pada saat menyodok-nyodok memek Teti, Teti jadi kepingin tiap hari deh, apalagi di saat air hangat mengalir deras di rahim Teti… kalau Bapak gimana? Puas nggak.. sama Teti…?”“Yar.. Bapak pun puas sekali.. Bapak senang bisa ngebongkar vagina Teti yang masih rapat.. terus terang… baru kali ini Bapak puas sekali bermain, sejak dulu sama istriku aku belum pernah puas seperti sekarang… makanya saya mau Teti siap kalau saya datang dan siap jadi istri kedua saya… gimana..?”“Saya mah terserah Bapak aja.”“Sekarang saya pulang dulu yach.. Teti… besok aku ke sini lagi…”“Oke… Pak.. janji yach… vagina Teti maunya tiap hari nich disodok punya Bapak…”“Oke.. sayang…”Kukecup pipi dan bibir Teti, aku mandi dan setelah itu kutinggal dia di apartemenku. Sejak itu setiap sore aku pasti pulang ke tempat Teti terlebih dahulu baru ke istriku, sering juga aku beralasan pergi bisnis keluar kota pada istriku, padahal aku menikmati tubuh Teti pembantuku yang juga istri keduaku, hal ini sudah kunikmati dari tiga bulan yang lalu dan aku tidak tahu akan berakhir sampai kapan, tapi aku lebih senang kalau pulang ke pangkuan Teti. Cerita ini merupakan kisah nyata yg terjadi dlm keluarga kami,tepatnya saat usiaku genap berusia 20th,Perkenalkan namaku KEVIN,aku adalah seorang mahasiswa dan tinggal di Bandung,Family Incest bukan hanya aku lihat Gambar atau Videonya saja lewat internet tapi aku alami nyata dalam hidupku tepatnya dalam keluarga kami,Aku adalah anak tunggal dari sebuah keluarga yang kalau mau dibilang cukup Tajir,apa yang aku minta selalu dipenuhi oleh papa dan mama ku,Papaku yg asli Orang indonesia menikah dgn Mama yg Keturunan bule jerman,Usia papaku kini memasuki usia 46th sedangkan mamaku terpaut 4th lebih muda dari papa,walaupun kedua orang tuaku udah berusia kepala empat tapi mereka masih terlihat segar dan awet muda,itu dikarenakan Papa dan Mama selalu aktif berolah raga baik itu di lapangan ataupun di atas tempat tidur,kebetulan rumah kami yg besar hanya aku,papa dan mama yg menghuninya sedangkan 2 orang pembantu kami,setiap hari pulang pergi jadi kalo malam hari cuma kami bertiga hingga kami bebas melakukan apa saja tanpa harus dilihat orang lain,Contohnya Papa dan Mama yg sering bersetubuh di Depan televisi ruang tamu,di dapur dan dikolam renang mini dirumah kami,Aq sering mengintip orang tuaku saat mereka bersetubuh,itu mereka lakukan pada saat aku udah masuk ke kamarku,ternyata Papaku tidak hanya tampan tapi ternyata punya kontol yg lumayan besar sedangkan Mamaku aq kurang jelas bagaimana bentuk memeknya tapi kalo payudaranya biasa-biasa saja,karena sering mengintip mereka akhirnya pada suatu malam saat Mereka sedang perang diatas sofa ruang tamu,aku memberanikan diri mendekati mereka dgn alasan aq mau mengambil tugas2 kuliahku yg tertinggal diatas meja didekat sofa dimana papa dan mama lagi bertempur,memang waktu itu baru jam Wib tapi sejak selesai Makan malam aku langsung masuk kamar,Saat aku mendekat Mama sedang Mengoral Kontol Papa yg besar dan berwarna putih kemerah-merahan itu,sesekali Papa mendesah…Akh…Teruuss maaa…Enaaak…Sedangkan jemari Papa keluar masuk Memek mama yg mulus tanpa bulu,rupanya sebelum berperang mama meminta papa untuk mencukur bulu memeknya,karena kulihat ada alat cukur di dekat mereka,tiba-tiba papa melihatku dan Memanggilku,Kevin…Apa yang kamu lihat?? Sini kamu!! Kata papa,aq hanya terdiam,Tapi Mama menarikku ke tengah2 mereka,saat itu mereka masih dalam keadaan bugil,aku yakin tak mungkin kedua orang tuaku akan marah padaku,karena selama ini mereka sekalipun blm pernah memarahi aku,Sambil sesekali ku lirik kontol Papa yg mulai mengecil dan Memek mama yg berlendir,tiba2 papa berkata Vin…Kami tahu selama ini kamu sering mengintip papa sama mama,kami juga mengerti kalo kamu udah remaja waktu itu aku masih 20th,skrg aku udah 23th ,malam ini Papa dan mama akan mengajarimu tentang seks,karena itu akan sangat penting buat kamu,kata Papa!!! Sekarang Papa sama mama mau melanjutkan Permainan tadi,apa kamu mau ikut?? Tanya Mama,aku mengangguk,dalam hati aq bahagia akhirnya malam ini aq bisa merasakan Besarnya Penis papa dan indahnya memek mama,Vin…Kamu jilat memek mama kamu kata Papa,Dgn Perasaan Jijik aku mulai menciumi lubang yg pernah melahirkanku,ternyata Memek mama memang indah dan wangi meskipun udah berlendir karena tadi ditusuk jemari papa,dgn penuh nafsu akhirnya Aku menjilati lendir2 yg keluar dari memek mama,rasanya asin…Oh..Oh..Ennaakkk Vin,desah mama sembari mengocok kontol papa yg udah full power,aq yg saat itu masih menggunakan Celana,akhirnya celanaku dipeloroti Mama,Wow Pa..Lihat Burung anakmu lebih panjang dari punyamu,kata mama!! Memang Penisku Kurus tapi panjang,beda dgn punya papa yg super jumbo tp tidak sepanjang punyaku,Papa menyuruh Mama ambil posisi Doggy style supaya mama jg bisa mengulum penisku,tiba2 kulihat penis besar papa menyelinap di selangkangan mama,saat itu juga mama langsung mengoral penisku,rasanya tak terbayang nikmatnya hingga Crot..Crot..Spermaku pun keluar didlm mulut mama,dgn mendesah kenikmatan karena disodok papa,mama menelan sekaligus menjilati sisa2 sperma yg masih ada di kepala penisku,tiba2 papa mendesah keras..Ough..Ow..Ow..Akh..Ah..Ternyata Papa udah orgasme,papa masih membenamkan penisnya dlm lubang kenikmatan milik mama,padahal aku ingin sekali mengoral penis papa,waktu papa mencabut penisnya aku langsung menyambarnya,ku ciumi penis jumbo milik papa,dari dekat kulihat urat2 dipenis papa..Wow..Sungguh mengagumkan!! Kubersihkan sisa spermanya dgn lidahku,hingga papa merem melek menahan kenikmatan dari hasil oralan ku,Vin…Oralan mu enak sekali..Lebih enak dari Oral yg sering dilakuin mama kamu,Sedangkan mama yg udah 2 kali orgasme masih menunggu orgasme yg ke tiganya,saat aq ditugaskan papa untuk Menyetubuhi isterinya yg tak lain adalah mama kandungku,kebayang gak gimana??? Papa dan Mama mengatakan kalo mereka bertempur biasanya menghabiskan waktu lebih dari 2 jam,itu karena mama mesti oral seks dulu,papa paling suka kalo kontolnya di oral kata Mama,Papaku yg udah orgasme meninggalkan aku dan mama pergi ke Kamar mandi,Burungku yg tadi udah orgasme kini mulai hidup lagi,mama memintaku segera menusuknya,Kevin sayang..Buruan entotin mama,mama udah gak tahan..Dgn nafsu yg kian membara aq menyetubuhi mama,mungkin memek mama longgar untuk burungku,itu karena burung papaku yg besar hampir tiap malam bersiul disana tapi jangkauan burungku lebih jauh dari punya papa,hingga akhirnya lebih dari 20menit kusetubuhi mama akhirnya untuk kali ketiganya orgasme lg,nikmatnya orgasme di memek ya Papa n Mama!!! Ngentot Mahasiswi Kost di Belakang RumahCerita Sex Terbaru, Cerita Dewasa, Cerita Mesum – Setelah sebelumnya ada , kini ada cerita bergambar Ngentot Mahasiswi Kost di Belakang Rumah, selamat Fadil mahasiswa di Kampus X di jogja, berasal dari keluarga sederhana di kota di luar jogja. Di jogja ini aku tinggal ngekos di sebuah dusun dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun Mahasiswi Kost di Belakang Rumah Kosanku berada didaerah bagian belakang dusun dan dibagian depanku ada kos putra, disamping ada kos putri, dan di belakang ada kos putri yang dihuni 7 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku dengan penghuni kos putri yang berada di belakang cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalo ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya. Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ketujuh cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Ana, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya. Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Ana sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas “lagi ngapain, An? Yang laen kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Fadil, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya“masuk mas”. Aku pun masuk dan duduk di karpetnya “ emang kamu ga mudik juga An?” “aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya. “lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi “ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang“hayo ngliatin apa?” “eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan “hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang “yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri “wuuu ngeles aja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film ga? BT nih” “film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku “yaaah apa aja deeeh” dia memohon “apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau” “mau dong mas mau” dia bilang aku kaget mendengar itu langsung bilang “beneran nih, nanti kepengen repot lagi” “udah sana ambilin, aku iseng ni mas” “tapi nontonnya bareng ya” kubilang “iihh ga mau ah, nanti malah mas fadil pengen, bisa diperkosa aku” “ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga niy? Tapi nonton bareng ya” “iya deh, ambil sana” aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Ana dan menyerahkannya. Ana pun langsung mengcopy yang ada di menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang. Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya “kenapa, An? hayoo” “apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut “ yahhh, namanya juga nonton bokep An, nontonnya sama cewek manis berdua aja lagi” kubilang “emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja”, sepertinya dia memancingku nekad saja aku bilang “ya, jadi kepengen lah jadinya” “tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan “ mas fadil suka ya begituan?” dan aku jawab asal“ya sukalah, enak sih” “lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian “iihhh, apaan sih” dia bilang, “udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus “mmmm tau ah” dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya “mas fadil klo begituan suka jilatin kaya gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek “iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe” “ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu “kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu An?” “belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin itu’ku, aku terus yang disuruh isepin anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga “ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe” “wuuu sana ma pacarmu sana” katanya “pacarku kan jauh An” langsung bergeser merapatkan diri disamping dia “ an, mau aku jilatin memeknya ga?” aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap berciuman. “An, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku “aku juga mas, aku kan sering mancing mas fadil, tapi mas kayanya ga ngerasa” dia bilang “ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau” “yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku “berarti boleh dong memeknya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke memeknya yang masih terbalut dasternya “lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih” sambil tersenyum kemudian menciumiku. Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja. Ana sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celanasaat itu aku hanya menggunakan celana boxer dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut “mmmhhh Ana sayang” Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja. “kamu seksi An” “mas fadil juga kontolnya gede, Ana suka banget, Ana isep ya?” “iya An, aku juga ga sabar pingin memek km” Akupun berdiri, Ana memelorotkan celana sekaligus CDku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Ana sedikit kaget saat melihat kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm “mas, gede ih, pacarku ga segede ini kontolnya” Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri “sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?” Ana mengangguk manyun “kita 69 yuk sayang” Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut. “memek kamu bersih sayang” “baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?” “suka banget sayang” sambil kuciumi memeknya. Ana naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya. Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut , Ana tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan “oughhh, mmmhhh Ana sayang” memek Ana terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan “hmpffhhh….mmmpphhh” Ana melenguh Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Ana dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat “ohhhh, masukin masku sayang, Ana ga tahan lagi mmmmhhh” Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Ana menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Ana mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Ana dan menciumi bibirnya yang merah basah. “mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet” “ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Ana jepit kontolnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya. “ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku ohh..enak banget mas sayang, Ana pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo ooougghhh” Ana sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy , Ana menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk. Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Anapun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya. Aku mempercepat genjotanku di memeknya, Ana sedikit berteriak kenikmatan “auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…****** mas…oohhh sayang” Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat “sayang, aku kluarin dimana sayang…ah ah oughh” “didalem…argh aja sayang auuhhh ga papa, Ana juga mau keluar mmmhhh” Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar. “arrrgghhh aku keluar sayanggg” Dan saat itu juga tubuh Ana mengejang orgasme “ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas” Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Ana, aku memutar tubuh Ana dengan masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya “kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya” “mas fadil juga” Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku. Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku “makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas” “sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?” “siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumku Akupun kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu by – Cerita Sex Mesum, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Hot Ngentot. Kenikmatan saat pacaran Di Rumah KosongCerita bokep – Kami tinggal di sebuah rumah kontrakan, Aku seorang mahasiswi swasta di Surabaya, aku memang tidak terlalu cantik, tetapi kulitku putih mulus. Kedua orang tuaku tinggal di Jakarta dengan kedua adikku. Kebetulan saat ini adalah liburan sekolah, jadi aku sama sekali tidak punya kegiatan. Liburan kali ini aku sedang malas mempunyai kebiasaan yang agak aneh, yaitu aku suka apabila ada orang, apalagi dari golongan tukang becak, tukang sampah, tukang bangunan, maupun para penjual makanan dan minuman, memperhatikan payudaraku. Dan untuk ukuran anak seusiaku, ukurannya terlalu besar, yaitu 40C, tetapi agak menggantung, dengan puting berwarna merah kecoklatan, karena sering kupelintir-pelintir. Ada saja caraku menarik perhatian mereka. Kalau aku memanggil bakso, aku sengaja tidak memakai BH, sehingga putingku menonjol dari balik kaosku. Orang belakang rumahku sedang membangun rumah, sehingga banyak tukang di sana. Aku sengaja berolah raga lompat tali tanpa memakai BH di halaman belakang, sehingga payudaraku bergoyang kesana-kemari, dan tentu saja hal ini diperhatikan oleh tukang-tukang puas berolah raga, kaosku menjadi basah oleh keringat, sehingga payudara dan juga putingku terlihat jelas dari balik kaos. Aku memanggil seorang penjual minuman keliling. Tentu saja itu membuat dia tercengang, karena melihat payudaraku yang besar ini dengan jelas dari balik kaosku yang basah. Setelah selesai minum, aku bertanya, “Berapa mas?” tanyaku, dia tidak menjawab, hanya terdiam dan mengagumi keindahan aku pura-pura menjatuhkan uang dan mengambilnya. Spontan saja payudaraku ini bergelantungan dengan indahnya, dan terlihat sebagian dari lubang leher kaosku. Sesaat kemudian dia menjawab, “Mbak, kalo dibayar pake itu gimana?” katanya sambil dengan agak ragu-ragu menunjuk payudaraku. Masih dalam posisi menunduk dan sebagian payudaraku terlihat, aku berkata “Apa, pake ini?” sambil kutarik lubang leher kaosku ke bawah, sehingga payudara besar milikku terlihat seluruhnya. Dia hanya bisa menelan ludah, lalu kemudian menjawab “Iya.” Aku kemudian berdiri tegak lagi. Sambil pura-pura berpikir, aku menyilangkan tangan dan menjepit kedua payudaraku dengannya, tidak ada pilihan lain bagi payudaraku selain mencuat ke depan dengan indahnya, dengan kedua puting berwarna kecoklatan yang semakin mencuat keluar. Hal ini membuat penjual minuman itu semakin terangsang dan tak sabar menunggu jawabanku. Lalu kujawab “Iya deh Mas.” Lalu kami berdua masuk setelah penjual minuman itu memasukkan barang berada di dalam ruang tamu, aku bilang begini “Mas, netek dulu ya?” Kepalanya langsung kutuntun untuk masuk ke dalam kaosku. Dengan ganasnya dia kulum kedua putingku bergantian, dan kadang-kadang digigitnya. Sambil mengulum putingku dia meremas-remas payudaraku, dan terkadang dia menarik-narik putingku dengan gigitan giginya. “Aaahh”, lirihku. Kunikmati kuluman-kulumannya. Sesaat kemudian kusuruh dia untuk berhenti sebentar. Kubuka baju dan celana beserta celana dalamku, dan kuambil tali rafia. Kuikat kedua pangkal payudaraku, sehingga payudaraku terjepit dan semakin terdorong ke depan. Hal ini membuat darah tidak dapat mengalir ke payudaraku, sehingga warnanya berubah menjadi agak kebiru-biruan. Lalu kusuruh dia untuk mengulum putingku lagi. Aku tidak dapat merasakan kuluman-kulumannya. Tetapi rasanya lain jika kulihat dia mengulum dengan ganasnya, meskipun aku tidak dapat kemudian aku disuruhnya bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Dia membuka celananya dan menyuruhku untuk mengulumnya. Batang kemaluannya berwarna coklat gelap, dan bentuknya lucu, agak tertunduk dan miring ke kanan. Tanpa ragu kukulum batang kemaluannya. Kusedot sambil kugigit-gigit, “Hmmphh”, kupermainkan batang kemaluannya dengan mulutku, sebentar saja spermanya sudah keluar, langsung saja kutelan sampai habis. Tapi aku tak peduli, setelah kukeluarkan sebentar, langsung kumasukkan lagi kemaluannya ke mulutku, dan kusedot lagi, “Mmpph.. aahh..” payudaraku yang sejak tadi bergelantungan, terus menerus diremas oleh penjual minuman itu, kedua putingnya ditarik-tarik seperti sedang memerah susu, hanya bedanya dia sedang memerah susu Mei, bukan susu sapi iya kan?. Ikatan tali rafia tadi dilepasnya, sehingga darah kembali mengalir ke payudaraku, dan aku dapat merasakan kembali remasan-remasannya. Untuk kedua kalinya spermanya keluar ke dalam mulutku. Sebelum kutelan, kutunjukkan kepadanya sperma yang ada di mulutku. Dia menghentikan remasannya sejenak. Melihat spermanya ada di mulutku membuatnya lebih menelan spermanya, aku bertanya, “Mas, tidak pingin ngerasain anusku?” Tanpa ragu dia langsung menyuruhku untuk tengkurap dengan pantat diangkat tinggi. “Sebentar Mas, aku ambil mentega dulu, ya?” Sebelum anusku disodok, aku memintanya untuk melumuri seluruh badanku dengan mentega, dari atas sampai ke bawah, termasuk lubang anusku. Melihat tubuhku yang mengkilat oleh mentega, dia menjadi semakin tidak sabar dan langsung menyodok anusku. Sambil merasakan nikmatnya batang kemaluannya di dalam duburku, aku meremas-remas payudaraku yang menjadi licin oleh 10 menit kemudian, kurasakan spermanyanya keluar di dalam duburku. Dia tampak puas sekali. Kami berdua tergeletak di atas karpet. “Mbak, enak banget rasanya. Lain kali boleh lagi tidak?” “Kenapa harus lain kali? Sekarang aja kenapa?” “Wah, nggak kuat Mbak.” “Ya udah deh, tapi jangan pulang dulu, aku mau minta tolong, mau tidak?” “Minta tolong apa sih?” tanyanya. Aku beranjak dari karpet dan pergi ke halaman samping, dan mengajak anjing herder yang selama ini setia menjagaku. Setelah sampai ke ruang tadi, aku bilang, “Mas, aku mau tanya, payudaraku besar tidak sih?” “Wah, kalo itu sih bukan payudara lagi, tapi udah tuueeteek..” “Iya? Makasih loh Mas atas pujiannya. Tapi aku masih ngerasa kalo payudaraku ini kurang besar. Mas mau tidak tiap hari mijetin payudaraku ini, biar tambah besar lagi, ya?” “Iya deh, tapi Mbak juga harus mau ngemut tiap hari, biar tambah panjang.” Karena aku memang suka menghisap kemaluan laki-laki, maka syarat yang dia berikan sama sekali tidak membuatku keberatan, sehingga aku menjawab, “Boleh, siapa takut?”“Oh ya, ini anjingku, temen main setiaku.” Mungkin karena tidak tahu maksudku, dia bertanya, “Temen main apa Mbak?” “Main ini..” kataku sambil menidurkan anjingku. Aku melirik ke arahnya, kemudian pelan-pelan kukulum batang kemaluan anjingku itu. Dia tampak tercengang. “Loh Mas, kok diam? Ayo dong pijetin payudaraku”, kataku. Dia mulai meremas-remas payudaraku sambil tetap menunjukan pandangannya ke arahku yang mulai asyik menghisap batang kemaluan anjingku itu. “Mas, tolong ambilkan terong di dapur dong”, menuju ke dapur, dan kemudian segera kembali dengan terong yang lumayan besar. Tanpa membuka mulutku, karena masih keenakan menghisap, salah satu tanganku menunjuk ke arah anusku. Dia rupanya mengerti. Karena masih ada sisa-sisa mentega dan peju, maka tak sulit baginya memasukkan terong itu ke dalam anusku, lagi pula aku memang sering melakukannya. Satu tangan penjual minuman itu meremas-remas payudaraku secara bergantian, sedangkan tangan yang satunya lagi memainkan terong itu di dalam anusku. Keluar, masuk, keluar masuk, “Aaahh”, enak rasanya. Aku semakin giat mengulum batang kemaluan anjing tersayangku. Sesaat kemudian anjingku mengeluarkan air maninya di dalam mulutku. “Hmmhh”, kumainkan spermanya di mulutku, seperti orang yang sedang minuman tadi masih melakukan tugasnya dengan giat. Dengan isyarat tanganku, aku memintanya untuk berhenti. Aku berbalik ke arahnya, menunjukkan air mani anjingku yang masih ada di dalam mulutku. Dia bertanya, “Mbak mau telan itu?” Dengan tersenyum kuanggukkan kepalaku, kemudian kutelan habis air mani anjingku itu. Dia hanya terpaku melihat tingkahku itu.“Mas, aku mau tidur dulu ya? Tolong pijetin payudaraku, ya?” kataku. Lalu aku menuju ke sofa dan tidur. Aku mulai tertidur sambil merasakan remasan-remasan tangannya. Saat aku membuka mataku, penjual minuman itu masih memijat-mijat payudaraku. “Udah Mas, terima kasih ya?” kataku sambil beranjak bangun dari sofa. Dia menghentikan kegiatannya. “Mbak, yang Mbak bilang tadi jadi tidak?” “Yang apa?” “Katanya aku disuruh mijetin payudaranya Mbak tiap hari?” “Ooh itu, ya jadi dong, tapi sekarang Mas pulang dulu ya, soalnya sebentar lagi Siti sama Jono pulang, tadi mereka kusuruh jaga toko”, alasanku, kalau tidak begitu dia tidak pulang-pulang. “Ya deh Mbak, besok lagi ya?” aku menganggukkan kepalaku. Kupakai lagi celana dan kaosku. Kuantar dia sampai keluar dari pagar. Aku masuk lagi ke rumah, lalu aku mandi. Payudaraku agak memar, mungkin karena dari tadi diremas-remas oleh penjual minuman dalam keadaan telanjang bulat dan basah, aku keluar mencari anjingku, rupanya anjingku masih ada di ruang tamu. Kuajak anjingku masuk ke dalam kamar mandi. Kunyalakan shower-nya, di bawah pancuran shower itu aku bercinta lagi dengan anjingku. Kutidurkan dia, tanpa pikir panjang kukulum lagi kemaluannya sambil kukocok, kusedot-sedot, dan kadang-kadang agak kugigit-gigit, anjing kesayanganku itu kelihatannya sangat menikmati sedotan-sedotanku. Beberapa saat setelah itu, kurasakan spermanya mulai muncrat di dalam mulutku. Kupercepat kocokan tanganku dan kemaluannya kusedot dengan lebih kuat, sampai akhirnya spermanya keluar semua di dalam mulutku. Aku berdiri sebentar untuk mematikan shower-nya. Aku duduk di lantai kamar mandi, dan memandangi kedua payudara indahku. Sperma anjingku yang masih ada di mulut, kukeluarkan dan kutumpahkan ke atas payudaraku. Kuratakan sperma anjingku ke seluruh payudaraku, sampai payudaraku kelihatan mengkilat dan licin. Kuremas-remas payudaraku, dan kadang-kadang kutarik-tarik putingku. Karena payudaraku besar, aku bisa mengulum putingku sendiri, kujilat-jilat payudaraku, kurasakan nikmatnya sperma seekor anjing yang melumuri sepasang payudara berukuran 40C puas dengan payudaraku, aku mengambil posisi tengkurap, sambil begitu tangan kananku menarik kaki anjingku sampai dia mendekat dan akhirnya kupegang kemaluan anjingku dan mengarahkannya ke duburku, dan dengan animal instinct-nya, anjingku memainkan batang kemaluannya di dalam duburku. “Aaahh.. hhmmpph.. aahh”, masuk, keluar, masuk, keluar, “Aaahh”. Kedua kaki depannya bertumpu pada punggungku. Kocokannya cepat sekali, kemaluannya menggesek-gesek dinding lubang pantatku dengan gerakan yang cepat, rasanya, “Aah.. aahh.. aahh..” Aku tidak sabar lagi, aku ingin merasakan batang kemaluan anjingku di liang memang sudah tidak perawan. Gara-gara godaan yang kulakukan terhadap para tukang becak di dekat rumahku, aku diperkosa oleh mereka. Aku disuruh melayani nafsu mereka yang sudah tidak terbendung lagi. Waktu itu mereka berlima, sedang menunggu pelanggan mereka di persimpangan jalan dekat rumahku. Pada saat itu aku sengaja memakai kaos tipis berwarna putih, dan seperti biasa aku tidak memakai BH, sehingga putingku terlihat menonjol dan warnanya terlihat samar-samar dari balik kaos. Jarak antara rumah dengan persimpangan jalan itu tidak begitu jauh, dan kebetulan saat itu keadaan di sekitarnya memang sedang sepi. Aku setengah berlari menghampiri mereka. Payudaraku tentu saja tidak bisa diam, dan bergelantungan ke segala arah. Setelah berada di dekat mereka, aku meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkan aku ke toko kecil dekat rumahku, sebenarnya hal ini hanya kujadikan naik becak, aku sengaja naik dengan posisi agak membungkuk menghadap ke tukang becak itu, sehingga sebagian payudara besarku kelihatan menggantung, baru kemudian aku berputar untuk duduk. Setelah sampai aku membeli sesuatu, kemudian naik lagi ke becak dan memintanya untuk mengantarkan aku pulang. Jalan menuju rumahku memang jelek, banyak lubangnya, sehingga becaknya bergoyang-goyang, ini membuat payudaraku juga bergoyang-goyang. Kami pulang melewati para tukang becak yang dari tadi menunggu pelanggan, dan mungkin karena melihat payudaraku yang bergoyang-goyang itu membuat mereka tidak dapat menahan nafsu. Kulihat mereka mengikuti. Beberapa rumah di dekat rumahku memang rumah kosong, sehingga keadaan di sekitar rumahku memang sepi sekali. Setelah sampai, aku turun dan membayar tukang becak itu. Baru saja aku berbalik, mulutku sudah disekap dari belakang, dan payudaraku diremas dengan kasar. Orang yang menyekapku itu mengancamku untuk tetap diam, kalau tidak aku akan dibunuhnya. Aku menurut saja, karena takut dengan ancamannya. Aku dibawanya masuk ke rumah kosong di sebelah setelah kulihat, dia adalah tukang becak yang tadi, dan dia ternyata tidak sendiri, keempat temannya juga bersamanya, mereka masih sibuk memasukkan becak-becak mereka ke halaman rumah kosong itu. Setelah selesai, mereka menyusul masuk. Tanpa berkata apa-apa, mereka semua membuka celananya. Kemaluan mereka semua berwarna coklat gelap, dengan urat-urat di sekelilingnya. Melihat itu aku menjadi takut sekali, tetapi aku tidak berani melawan, karena takut dibunuh. Mereka semua maju ke arahku dan menyuruhku untuk membuka semua bajuku, kuturuti kemauan mereka dengan sangat terpaksa.“Ayo! Emut !” kata salah seorang dari mereka. Dengan agak ragu-ragu dan takut kumasukkan kemaluannya ke mulutku. Kepalaku dipegang dan digerakkan maju mundur. “Ayo! Kayak ngemut permen gitu loh, kalo enggak tak bunuh kamu!” bentaknya. Aku menjadi semakin takut, dan menuruti kemauannya. Kukulum batang kemaluannya seperti kemauannya dengan kedua tangannya masih di kepalaku. Beberapa saat setelah itu kurasakan cairan kental dengan rasa yang sangat aneh keluar dari kemaluannya. Ingin rasanya aku muntah, tetapi apa daya, kedua tangannya memegang erat kepalaku. “Ayo, jangan muntah!” Dengan perasaan jijik kutelan spermanya sampai habis. Hal ini berlangsung sampai kelima tukang becak itu mengeluarkan spermanya di mulutku, dan semua sperma yang keluar di mulutku, kutelan habis semuanya. Lama-kelamaan aku menikmati hal aku diperintahkan untuk bertumpu pada kedua tangan dan kakiku. Di bawahku diselipkan sebuah meja panjang yang kaki-kakinya pendek, yang ada di dekat kami. Sebelum aku bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, seorang tukang becak sudah dalam posisi telentang di atas meja itu. Dia memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku dengan paksa. Untuk pertama kalinya liang kemaluanku dimasuki oleh kemaluan laki-laki, kemaluan seorang tukang becak. Pertama rasanya memang sakit, perih, tetapi beberapa saat setelah digesek-gesek terus oleh batang kemaluannya, aku mulai dapat merasakan kenikmatan itu. Seorang tukang becak lagi dengan posisi bertumpu pada lututnya sudah berada di depanku dan memintaku untuk mengulum kemaluannya. Dari belakang, seorang tukang becak dengan posisi yang juga bertumpu pada lututnya, menyodokkan kemaluannya ke dalam anusku. Sementara dua tukang becak lainnya meremas-remas kedua payudaraku dengan sangat kasar. Kemaluan kedua tukang becak yang dimasukkan ke dalam liang kemaluan dan anusku bergerak keluar masuk dengan kasarnya. Karena merasakan nikmatnya kedua batang kemaluan mereka, aku semakin menikmati kemaluan tukang becak yang sedang semakin agresif, kukulum kemaluannya dengan gerakan yang cepat, maju, mundur, maju, mundur. Sampai-sampai tukang becak yang kemaluannya kukulum menjambak rambutku, dan tangannya ikut menggerakkan kepalaku. Pada saat yang bersamaan, ketiga tukang becak yang memainkan kemaluannya di tubuhku berhenti, kelihatannya mereka sudah mau keluar. Aku disuruh duduk di lantai, kemudian aku disuruh membuka mulutku. Mereka bertiga memintaku untuk mengocok kemaluan mereka secara bergantian tepat di depan mulutku. Dua tukang becak yang lain sedang sibuk menghisap puting payudaraku, tiap orang menguasai satu dari sepasang payudaraku. Sambil menghisap, mereka meremas-remas payudara yang mereka kuasai dengan kedua tangannya, seperti seorang bayi yang sangat kemudian sperma ketiga tukang becak tadi keluar, muncrat ke dalam mulutku, dan sebagian lagi muncrat ke wajahku. Tanpa diperintah, kutelan sperma mereka. Sekarang gantian dua tukang becak yang tadi menghisap puting susuku, memaksaku untuk menghisap batang kemaluan mereka berdua secara bergantian. Seperti seorang anak kecil yang kalau makan es berlepotan, aku yang berlepotan sperma di wajahku mengulum kemaluan mereka berdua secara bergantian dengan agresif. Sambil kukocok, kuhisap-hisap batang kemaluan mereka dengan hisapan yang kuat. Sebentar saja mereka kelihatan sudah tidak kuat, melihat itu kubuka mulutku lebar-lebar, kemudian kukocok dengan cepat kedua kemaluan mereka di depan mulutku. “Crut.. crut.. crut.. crut..” sperma mereka masuk ke dalam mulutku. Langsung saja kutelan habis. Kujilat sisa-sisa sperma yang masih menempel di sekitar karena mereka melihatku sangat menikmati perkosaan ini, mereka menjadi tenang. Mau apa lagi, karena tidak bisa melakukan apa-apa, lebih baik kunikmati saja perbuatan mereka itu. Salah satu dari mereka kemudian berkata, “Mbak, jangan bilang siapa-siapa, ya?” aku hanya mengangguk sebagai tanda ya’. Kemudian mereka berlima keluar dari rumah kosong itu dengan tenangnya, dan meninggalkan aku di rumah kosong itu masih dalam keadaan telanjang bulat. Terus terang saja aku masih belum puas, tetapi ya mau apa lagi. Kupakai lagi baju dan celanaku, kemudian aku di rumah aku langsung mandi. Sambil mandi aku membayangkan bagaimana rasanya kalau bercinta dengan anjing, karena kebetulan waktu itu ada tiga ekor anjing di rumahku, dan semuanya dari jenis anjing yang bertubuh besar. Belum selesai aku mandi, aku langsung keluar dengan keadaan telanjang bulat, aku tenang saja, karena kedua orang pembantuku seperti biasanya sedang menjaga toko dari pagi sampai sore. Aku berjalan menuju halaman samping, tempat dimana ketiga ekor anjingku berada. Dag-dig-dug, jantungku berdegup dengan kencang, seiring dengan nafsuku yang semakin memuncak. Kuhampiri mereka, kurangkul dan kubelai-belai tubuh mereka secara aku mendekat ke anjing yang paling besar badannya, kuelus-elus, kemudian aku mulai memegang kemaluannya. Kupijat-pijat sampai kemaluannya tegang, warnanya membuatku semakin terangsang. Pelan-pelan mulai kukulum kemaluannya, karena nafsuku yang sangat besar, aku sama sekali tidak merasa jijik. Kukulum kemaluannya dengan posisi bertumpu pada kedua tangan dan kakiku, dengan pantat yang sengaja kudongakkan ke atas, aku berpikir mungkin dengan begitu anjing yang lainnya mau menyodok entah itu anus atau liang kemaluanku, aku tidak peduli. Eh, benar, di saat aku keenakan menghisap, aku merasa ada yang menjilat-jilat kemaluanku, “Aaahh..” rasanya nikmat, sesaat kemudian kurasakan ada batang kemaluan yang menyodok liang kemaluanku. Dengan gerakannya yang khas, dia mainkan kemaluannyanya di liang kemaluanku. Wah, aku menjadi semakin lupa daratan. Entah berapa kali secara bergantian mereka memasukkan kemaluannya ke liang kemaluanku, demikian juga mulutku, semua sperma yang keluar dari kemaluan anjingku waktu kuhisap-hisap, kutelan sampai habis. Permainan kali itu, yang kulakukan dengan ketiga ekor anjingku itu membuat aku puas kalau aku ingat peristiwa itu rasanya aku pingin lagi. Bayangkan, mulut, lubang kemaluan dan anusku dimasuki oleh batang kemaluan para tukang becak, ditambah lagi dengan payudaraku yang mereka ’siksa’, dan kemudian aku bercinta dengan ketiga ekor sensasi yang kurasakan waktu itu luar biasa, aku benar-benar menikmatinya. Entahlah, mungkin aku mengalami sedikit gangguan, sehingga hal yang tidak wajar dapat membuatku merasa ketagihan. Tetapi memang rasanya luar biasa nikmat kalau tidak percaya, coba sendiri, nanti kan tahu rasanya.Tetapi aku rasa tidak cuma aku yang mempunyai masalah seperti itu. Kalau ada dari kalian yang punya masalah yang sama, tolong kirim email pada saya, mungkin kita bisa saling curhat.

cerita mesum di rumah